Sabtu, Januari 17, 2009
We Will Not Go Down (Song for Gaza) - Michael Heart
We Will Not Go Down (Song for Gaza) - Michael Heart
Kita berhenti sejenak dan dengarkan lagu yg di-compose oleh Michael Heart Musisi asal Amerika. Dirilis Gratis oleh Michael.
Judul: We Will Not Go Down (Song for Gaza)
Lyrics:
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they're dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In the night, without a fight
We will not go down
In Gaza tonight
Jumat, Januari 16, 2009
Parlamentu Ba Povu...??? KA........... PARLAMEN PAJERO...!!!
Expresaun Estudante sira, wainhira PN la tuir ezijensia nebe Estudante sira hato'o iha PN nia oin.....karik estudante la konsidera ona hanesan elemento povo nia nebe hato'o sira nia opinaun ba PN.... PN ho arogante hodi sosa nafatin Careta Pazero ba sira an rasik.....(iha okos Studante sira nia Deklarasaun ba PN)
Nudar ita hotu hatene katak Parlamentu Nasional nia papel mak produs, debate lei no halo fiskalizasaun. Nudar instituisaun hodi kontrola Governu no sai mos hanesan lian povu nian. Buat hirak ne lao tuir konseitu separasaun poder no hanesan kultura natureza iha fenomena klima demokrasia nia laran. Se ita hotu akompanha no monitoria lalaok iha Parlamentu Nasional duranti tinan 2008 too mai iha inisiu fulan Janeiru 2009, ita hatene momos saida mak sai prioridade ba membru Parlamentu sira. Komesa husi pensaun vitalisia, imunidade, ajensaun taxa, no dadaun KARETA PAJERO sai asuntu nebe debates namanas hela, no ikus mai mosu fali debates ba aumenta deputadu sira nia SALARIU. Nudar sidadaun ba rai ida ne’e, ita iha obrigasaun moral atu kontrola instituisaun estadu hodi hametin demokrasia. Ita nia direitu laos deit partisipa iha eleisaun maibe importante liu mak atu tau matan nafatin ba ema sira nebe ita hili ba. Se karik, nasaun persiza ita iha tempo eleisaun no la persiza tan ona bainhira eleisaun liu tiha, hanoin katak ema barak lakohi atu tuir festa eleisaun. Importante liu mak ita dehan nafatin ba sira atu ukun tuir ita hotu nia hakarak hanesan buat nebe konsagra iha Konstituisaun RDTL no laos tuir deit ukun nain sira nia hakarak. Ho ida nemak hafoin ita hanaran “demokrasia”. Maibe hanesan ita hotu akompahna katak, afinal Parlamentu ne’e hanesan “Majelis Buka Lukru” tamba nakonu ho intrese hodi hetan imunidade, ajensaun taxa, pensaun vitalisia, kareta pajero, no deputadu sira barak mak hahu hodi hein atu aumenta tan sira nia salariu nebe mak minimu dollar rihun 3 ba leten kada fulan (inklui perdiem vizita ba rai liur no rai laran, pulsa telefhone, osan transporte loro-loron nian, no osan asinatura). Karik ita bele imajina, sa kondisaun mak sei akontese, se bainhira povu nia rendimentu semana ida mak hafoin balu hetan centavos 50, maibe deputadus sira nia salariu a’as too lalehan. Karik ida nemak ita hanaran reprezentante povu.........? povu ida nebe mak sira reprezenta ba.........?
Tamba ne, nudar jerasaun indijinius (rai nain) ba nasaun ida ne’e no hana’i ba rai ida ne’e, ami konsiente tebes katak; ho lalaok nebe mosu iha Parlamentu Nasional dadaun ne’e, sei la eduka povu, sei la liberta povu husi kiak no mukit. Hahalok ho modelu intrese pesoal atu ha’riku sira nia a’an ne’e faz parte esplora povu no invade fali nia povu rasik nebe sei kiak, sei beik atu beik no kiak ba nafatin.
“Konseitu libertasaun povu, ne sai hanesan retorika baratu, hodi aproveita supa riku soin rai ne nian, hodi habokur induvidual no familia liu husi manobra no slogan politika mafiozu.”
Tau matan ba, identifika ba, se-se mak sai duni iha intrese ba povu nia sofrementu durante ne’e...??? hamutuk ho ita hotu iha responsabilidade atu hateten ba se deit nebe mak ukun atu tuir hodi tau uluk povu nia nesesidade ho honestu! A Luta.........!!!
Dili, 12 Janeiru 2009
Sekretariat Dapur Front Mahasiswa Timor Leste
(Hakarak fo ideia, sujestaun no kritika ruma, bele kontaktu : 734 5564 / 728 9241)
Kamis, Januari 15, 2009
Tulangku belum kau angkat
By: Quims
Saudara aku masih disini tempatku dulu
Tempat dimana waktu aku tertembus peluru
Aku masih memakai seragam kucamku yang aku rebut dari seorang serdadu Indonesia
Masih ingatkan…..saudaraku
Dibawah pohon kelapa aku tertembus pelor dan aku terduduk, tak sadar apa yang terjadi terhadapku, setelah lama aku sadar kalian sudah meninggalkan aku sendirian.
Waktu aku memangil kalian tak seorangpun yang mau mendengarkan aku.
Hanya aku dengar percakapan diantara kalian yang sedih dan tak bersemangat untuk berjalan diantara kalian sempat berdoa untuk para arwah entah untuk siapa
Setelah sekian lama baru aku sadar bahwa apa yang kalian doakan untuk aku
Ya aku telah mati
Tapi kalian belum membawah tulang ke kota bersama teman-teman
Apakah kalian lupahkan aku
Ingat dong saudaraku aku masih ditempat yang dulu belum pindah posisi
Aku juga pingin di kota, kita kan sudah merdeka ya kan
Merdeka……merdeka…….merdeka…………..
Tolong tulangku diangkat juga.
Jeritan Arwah Kemerdekaan
By. Hilde Wondeng
Hai…..Penerusku
Ingatkah kau saat kita masih bersama
Kita ikrarkan panji kemerdekaan.
Kita bersumpah demi negeri ini untuk kemerdekaan. Kita berjanji bahwa akan membebaskan rakyat dari imperialisme dan sekutu – sekutunya. Masih ingatkah……….
Hai saudaraku…………….
Masih ingatkah waktu kita sama – sama menyaksikan penderitaan rakyat, ditindas, diperkosa, dibunuh dan hak – haknya dirampas.waktu itu apa yang dapat kita lakukan…hanya air mata dan hati yang memjawab “aku akan membebaskan negeri ini dan semua kebiadaban manusia tak bermoral”.
Hai saudaraku ……………………..
Ingatkah kau waktu kita diserang musuh, saat salah satu dari kita harus meninggalkan kita karena tertembus peluru musuh dimana saat itu kau terpanah menatapnya dengan tatapan kosong. Dan ingatkah kau dia menitipkan kata – kata perpisahan untuk kita….
“ pergilah biarkan aku disini bersama tanah ini, biarkan aku kembali padaNya…..pergilah perjuangkan tanah ini agar kelak anak negeri bebas dan menikmati kedamaian”.
Hai saudaraku………………………
Ingatkah kau….waktu dalam sergapan musuh dan aku tertembak musuh……….kamu berjanji padaku disaat nafasku untuk yang terakhir, kamu menguatkan semangatku dengan berjanji padaku bahwa kamu akan terus berjuang demi tanah air dan rakyat ini, untuk mencapai cita-cita luhur dan ingin negeri ini hidup dalam kedamaian, kemakmuran dan kebebasan kelak.
Saudaraku aku sangat terhibur saat itu…………sampai saat ajalku aku masih mendengarkan kamu………dalam kebekuan jasadku aku bangga dengan ucapanmu………….
Kini aku datang padamu saudaraku………..aku datang bukan untuk meminta sesuatu atas perjuanganku dulu………… aku datang untuk menagih janji – janji yang perna kita ikrarkan dulu dan yang kau janjikan diatas jasadku.
saudara ku ........................ penuhilah itu, aku tak minta lebih yang aku minta adalah damaikan mereka, jangan ada perbedaan diantara mereka, mereka belum fahan tentang perjuangan luhur para pahlawan.
Saudaraku Aku Minta Maaf
By : Quims
Saudaraku ………………….
Seandainya masih ada nuranimu tolong maafkan aku
Seandainya masih ada setitik perasaan tolong hentikan permusuhan
Seandainya masih ada cinta tolong tipiskan perbedaan
Sebab kita adalah saudara.
Orang mengenal kita karena kita sedarah.
Orang mengenal kita karena kita sawo matang
Orang mengenal kita karena sebangsa
Orang mengenal kita karena kita sama-sama memperjuangkan tanah ini untuk kebebasan.
Saudaraku…………………..
Maafkan aku jika aku menyakiti perasaanmu
Maafkan aku jika aku perna menfitnahmu
Maafkan aku bila perna merampas bagianmu
Saudaraku………………….
Segala dosa dan kelakuanku telah kubayar
Harta benda dan nyawa adalah harganya.
Hinaan, caci maki, telah ku terima…………
biar kujadikan harta yang baru. Akan kusimpang dihatiku.
Saudara………………….
Jika kita masih saudara……….hentikan pertikaian antara kita
Jika kita masih anak Tuhan tanamkan cinta kasih pada sesama
Jika kita masih beridentitas orang Timor, mari kita tinggalkan kata Lorosae – loromonu dan menyebut Timor ida deit.
Berikan Aku Alasan Untuk Meragukanmu
31 Mar 2008 Oleh: Kenzt dalam: Prosa KenzT
Aku mengerti saat kau mengatakan masih mencintainya, masih terkenang oleh segala kelebihannya, hingga mungkin di hati kecilmu terselip ingin untuk menantinya sebagai sebuah ruang waktu untuk kesempatan kedua.
Dari situ, aku pun akhirnya mengerti bahwa ternyata kini diriku sudah tak lagi memiliki arti selain seorang teman untuk berbagi. Kau memang tak pernah mengatakan lugas padaku adakah rasa denganku dulu masih tersimpan hingga kini, namun semua tutur singkatmu tentang seseorang yang berarti di hidupmu tak sedikitpun lagi mengisyaratkan sosok diriku disana. Meski dulu kau senantiasa mengucapkannya.
Ingin sekali aku meragukan harapanku, namun semua ucapan dan janjimu dulu tak sedikitpun kuragukan meski sekian tahun kenyataan seperti berbeda dari semua yang pernah kau ucapkan.
Sempat aku goyah untuk menanti satu kali lagi datangnya waktu agar bisa bersamamu. Namun ternyata aku selalu saja takut kau datang setelah aku berhenti menunggu. Sungguh, tak ingin kumengecewakanmu, sebab ku tak pernah lupa janjiku dulu.
Berikan aku alasan untuk meragukan semua ucapanmu dulu. Berikan aku satu jawaban pasti, sekalipun kita berdua tahu bahwa “Jodoh dan mati hanya IA yang tahu”.
Jumat, Desember 26, 2008
DENTINGAN BELL TAHUN BARU 2008
Rabalah hangat hatimu, kawan
Tebarkan persahabatan sehangat-hangatnya
Rangkulah kawan lama, kawan baru jangan dimusuhi
Berbagi rasa dengan hangatnya tetesan air mata damai
Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Lupakan perbedaan bangsa, kawan
Janganlah risau akan perbedaan warna kulit
Kawan Islam, kawan Kristen, kawan Hindu, kawan Buda
Kawan Pantheistic, kawan Atheis, dan kawan-kawan kepercayaan lainnya
Jabat tangan-tangan mereka dalam senyuman ramah dan setulus hati
Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Kecuplah damaimu, kawan
Sirnakan amarah dan dendam, jangan ada kesalahpahaman yang sesat
Kita adalah satu dalam sahabat, persahabatan dalam perdamaian dunia
Waktu telah berlalu, kawan
Jemput nuansa ramah pagi hingga senja, hirup udara damai ditahun yang baru
Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Kawan manusia, kawan hewan, dan kawan pepohonan
Kawan wanita dan kawan pria, kawan orang tua dan kawan muda-mudi
Kita bagaikan bagian dari kebaikan hati-hati tertulus dalam mencipta hidup damai
Janganlah terlupakan, kawan
Jiwa-jiwa telah merindu nikmatnya kerukunan dan penghargaan kehidupan
Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Dang… ding… dang… dang… ding… dang
Bersama kebaikan dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan!
For auld lang syne, my friends
Nenen Gunadi
Langganan:
Postingan (Atom)